ISYARAT ( KODE )
Selamat Pagi Siang Sore & Malam
Pada postingan kali ini kami akan ber-bagi informasi tentang istilah-istilah atau kode dalam dunia club sebagai bikers.
Anda sering ikutan touring atau hanya sering melihat rombongan touring lewat? Kalau sering ikutan touring saya rasa anda sudah enggak aneh dengan kode-kode tangan atau kaki dari orang yang mengatur barisan atau kode dari pimpinan rombongan. Tapi kalau yang enggak pernah ikutan, wah bisa jadi KEKI kalau lagi di dahului oleh rombongan touring, apa lagi bila ada salah satu anggota touring kelihatan menunjuk atau mengangkat kaki seperti mau menendang-menendang. Bila sobat tidak mengerti kode itu pasti menganggap orang itu preman hehe····
Maka untuk artikel kali ini saya mau berbagi pengalaman ketika saya ikutan touring rombongan Club HORSE ADVENTURE MANUAL ( H A M A ) pas pulang ke Bogor. Kebetulan saya ketemu rombongan itu pas di jalan, biar ada teman di perjalanan ya sudah saya ikutin aja rombongan itu dari belakang padahal waktu itu saya pake Honda CB150R. saya merasa adem aja karena tu rombongan enggak keberatan saya ikuti dari belakang.
Karena saya mengikuti rombongan itu, walaupun berbeda motor dan bukan anggota, saya harus mengikuti peraturan yang ada pada club H A M A tersebut. Peraturan apa sIh??? peraturan itu berupa syarat atau kode yang diberikan oleh orang pengatur barisan. Untung Kode atau isyaratnya sama dengan apa yang pernah saya pelajari, coba kalau kode/syarat ketika touring tiap club motor beda-beda wah saya bakalan puyeng tu hehe ··· Nah bagi sobat yang belum mengerti akan kode tersebut akan saya beri tahu, supaya ketika sobat ketemu / masuk kedalam club motor / jalan-jalan bareng teman kantor ke luar kota dengan mengendarai motor, sobat bisa menggunakan kode ini :
01- Lengan ditekuk ke samping bawah, telapak tangan menghadap belakang, artinya BERHENTI (STOP).
BARISAN
03 – Tangan membuka dan menutup dengan jari dan ibu jari lurus, artinya NYALAKAN LAMPU
05 – Lengan dengan jari telunjuk dan tengah diperpanjang lurus ke atas, artinya BENTUK DUA BARISAN
06 – Jari telunjuk menunjuk arah tangki sepeda motor, artinya ISI BBM.
07 – Lengan lurus mengayun ke atas, telapak tangan menghadap ke atas, artinya PERCEPAT JALAN.
08 – Pada sebelah kanan, kaki kanan lurus ke bawah, pada sebelah kiri, tangan kiri lurus ke bawah, artinya JALAN RAWAN BAHAYA
09 – Jari dikepalkan, ibu jari diarahkan ke mulut helm, artinya BERHENTI DAN ISTIRAHAT.
11 – Gerakan telapak tangan menekan di atas helm dengan telapak terbuka ke bawah, artinya GANTI POSISI AGAR SEDIKIT MERUNDUK.
12 – Tangan kiri lurus ke samping 45 o , tangan mengepal dan mengayun pendek naik turun, artinyaMENYARANKAN BERHENTI
13 – Lengan lurus ke atas tepat diatas bahu, telapak tangan membuka menghadap kedepan, artinyaIKUTI SAYA.
14 – Lengan lurus ke samping sebatas bahu, jari telunjuk lurus, gerakan mengayun ke depan melewati helm, artinya BERHASIL TIBA DI TUJUAN.
Berikut ini sedikit pengetahuan tentang Rumus dan Tata Cara Touring yang saya ambil dari fanpage Divisi Humas Mabes Polri :
Hand Code (Kode Tangan)
- Gunakan hanya tangan kiri
- Acungan jempol ke atas = konfirmasi tanda siap berangkat; atau salam brotherhood
- Satu jari = bentuk barisan konvoi menjadi satu kolom
- Dua jari = bentuk barisan konvoi menjadi dua kolom
- Lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)
- Jari mengepal = siap-siap berhenti (hanya untuk stop point)
- Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk
Foot Kode (Kode Kaki)
Berlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point, emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (road captain)
- Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya lubang di sebelah kiri
- Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya lubang di sebelah kanan
- Turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api
- Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper); tanda klotur putus (hanya sweeper); tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)
- Bunyi berulang sering = permintaan emergency stop
- Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood
- Motor dalam keadaan baik secara keseluruhan
- Mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan
- Patuhi semua standar SAFETY RIDER
- Datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point
- Masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan.
Berlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point, emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (road captain)
- RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya danemposisikan motornya sebagai RC (terdepan)
- Peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (sweeper)
- RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah siap
- Sp memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code).
- Dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 10 motor per klotur
- Tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya
- Posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak
- Atur jarak aman sesuai kecepatan
- Pastikan kecepatan tidak melebihi 60 kpj
- Tidak melanggar lampu merah
- Teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
- Nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
- Hidupkan lampu hazard (opsional)
- Tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop
- Tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara
- Tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC
- Tidak saling mendahului
- Pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
- Usahakan selalu dan tetap tenang
- Tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan
- RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari putusnya konvoi
- Tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC
- Tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus
- Sp memberikan pesan horn code (kode klakson)
- RC mengurangi kecepatan
- Setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp
- mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj
- Setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code
- Maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan
- Berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup
- Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik
- Peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan
- RC memberhentikan konvoi
- Sp advice RC bila tidak mengetahui
- Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut
- Tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun
- Tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur
- Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
- Korban dirawat sementara
- Bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu
- Parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
- Semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin
- Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya
- Evakuasi dipimpin langsung oleh RC
- RC broadcast berita dan
- Wajib stop touring
- Klotur emergency stop
- RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta
- Antar dan kawal motor ke bengkel terdekat.
Salam "UNLIMITED BROTHERHOOD"
Selamat Pagi Siang Sore & Malam